11 Langkah Berburu Babi Hutan

Babi hutan, atau yang juga dikenal dengan nama celeng, merupakan hewan sosial. Babi jantan biasanya meninggalkan tempat tinggal mereka pada usia antara 8-15 bulan, sedangkan babi betina tetap tinggal dengan ibu mereka atau membangun tempat tinggal baru di dekatnya. Menurut cerita masyarakat, Babi hutan merupakan jenis hama yang sering menyerang lahan pertanian mereka. Namun, tidak banyak yang bisa dilakukan untuk menangkal serangan babi hutan ini. Para petani hanya bisa berusaha menghalau babi hutan untuk masuk kembali kerumahnya ketika siang hari saja. Sedangkan ketika malam hari, saat para petani sedang beristirahat, ancaman serangan babi hutan masih menjadi mimpi buruk yang membayangi para petani. Untuk menanggulangi serangan babi hutan, para petani memutuskan untuk berburu babi hutan. Berikut ini merupakan teknik untuk berburu babi hutan yang bisa Anda ikuti:

  1. Cari Informasi Sebelum Berburu

babi-hutan

Informasi perburuan penting untuk para pemburu agar mengetahui medan perburuan yang diperbolehkan. Beberapa daerah masih merupakan area konservasi yang dilindungi oleh pemerintah, sehingga kita tidak boleh berburu di sana meski terdapat banyak habitat babi hutan. Cobalah untuk mendapatkan ijin dari Kementrian Konservasi Lingkungan local atau Kementrian Sumber Daya Alam. Anda bisa mengunjungi web nya untuk informasi dan syarat-syarat mendapat perijinan berburu babi hutan.

  1. Tentukan Lokasi Babi Hutan

tentukan-lokasi-babi-hutan

Sebelum berburu, cobalah untuk melacak lokasi sarang, habitat, tempat makan, hingga jalur yang biasa dilewati oleh babi hutan. Dengan demikian, perburuan Anda akan lebih terarah dan efektif.

  1. Siapkan Umpan

apel

Umpan dibutuhkan untuk menarik babi hutan keluar dari sarang atau tempat persembunyiannya. Karena itu, ketersediaan umpan dibutuhkan oleh para pemburu babi hutan. Tempatkan umpan di jalur yang biasanya dilewati oleh babi hutan, namun pastikan agar tetap dalam jarak tembak. Anda bisa menggunakan wortel, apel, mineral licks, gula bit, atau jagung sebagai umpan.

  1. Ajak Teman

Berburu akan lebih menyenangkan jika kita mengajak seseorang bersama kita yang bisa diajak untuk berbagi tugas. Namun jika Anda terpak sasendirian, selalu pastikan Anda membawa peralatan yang memadai serta sarana meminta bantuan jika terjadi keadaan darurat.Ingat rute berburu yang Anda tempuh, jangan sampai Anda tersesat. Anda bisa memberi tanda di pohon atau menghafal area berburu, atau bisa menggunakan peta atau GPS area berburu.

  1. Pakai Parfum Pengalih Aroma

baking-soda

Selalu gunakan pengalih aroma ketika pergi berburu babi hutan, karena babi hutan memiliki indera penciuman dan pendengaran yang sangat tajam. Jika Anda tidak mau menggunakan parfum, Anda bisa menggunakan baking soda. Campurkan 1 sendok baking soda pada sabun mandi yang cair, lalu gunakan untuk mandi. Hal ini dimaksudkan untuk menutupi aroma tubuh kita saat berburu, sehingga meminimalisir resiko diserang oleh babi hutan.

  1. Pancing Target Buruan

doeestrous

Pancing babi hutan kelokasi tempat Anda sedang melakukan pengintaian. Anda bisa menggunakan pemanggil babi berupa suara Anda sendiri, atau menggunakan aroma Doe In Estrus yang bisa Anda dapatkan di took alat berburu. Semprotkan spray Doe Estrus di beberapa area tempat Anda mengintai. Dalam beberapa kasus, ada babi yang mengikuti aroma ini hingga mendekati tempat Anda menunggu, sebab aroma ini mirip aroma kencing babi jantan di awal musim kawin. Suara tanduk yang saling beradu juga bisa digunakan untuk memancing babi lain agar mau mendekat.

  1. Tarik Pelatuk di Saat yang Tepat

Sabar merupakan kunci berburu babi hutan. Tunggu hingga babi hutan datang mendekat dengan jarak yang cukup untuk menembak. Biasanya, jarak yang efektif berada pada 20-50 meter. Sebaiknya hindari menembak target ketika jaraknya masih terlalu jauh. Sebab, peluang untuk menembak tepat pada organ vital akan menjadi lebih kecil, dan hanya akan membuat babi tergores sehingga babi malah berlari menjauh.

  1. Posisi Menembak yang Baik

rifle_position_kneeling

Saat menembak, usahakan untuk berdiri dan langsung bidik target di area vitalnya, sehingga target tidak sempat berlari ketakutan. Kalau gerakan kita sudah diketahui oleh babi hutan maka mereka akan segera berlari menghindar. Jika sudah begitu, biasanya kita akan terburu-buru menembak dan justru berakhir dengan meleset atau hanya menyerempet badan babi hutan target buruan.

  1. Cek Senjata Berburu

predator.jpg

Selalu pastikan amunisi terisi penuh. Jika Anda menggunakan busur dan panah atau pun menggunkan senapan angin, pastikan anak panah siap untuk dilesatkan dari busurnya. Sangat dianjur kan untuk membidik dengan posisi berdiri, sebab tubuh bisa lebih leluasa bergerak.

  1. Bidik Area Vital

bidik-area-vital

Untuk melumpuhkan target dengan efektif, arahkan senjata Anda pada bahu atas, kepala, atau leher babi hutan. Di sasaran ini akan membuat babi hutan lebih cepat mati, sedangkan bidikan di bagian lain justru akan membuat babi hutan tersiksa terlebih dahulu. Jika tembakan Anda sudah mengenai sasaran, pastikan babi hutan tersebut sudah mati dengan memeriksa darahnya sebagai berikut : Warna darah kecoklatan dan merah muda dengan gelembung udara, berarti kemungkinan tembakan Anda mengenai paru-paru atau jantungnya. Sasaran ini bisa membuat buruan Anda mati dengan sekali tembak. Warna darah kecoklatan gelap, berarti kemungkinan Anda mengenai hati. Anda harus menunggu beberapa detik hingga buruan benar-benar mati. Warna darah putih seperti cairan empedu, berarti tembakan Anda meleset. Anda harus segera mengikuti jejaknya secepatnya, untuk menemukan babi buruan Anda.

  1. Perkirakan Lokasi Jatuh Buruan

Cobalah untuk memastikan dimana buruan Anda yang sudah tertembak di temukan. Anda bisa mulai dari area yang tampak ada noda darah, dan lihat kemana arah babi hutan itu pergi. Gunakan kompas, GPS, atau anjing untuk melacak kemana buruan Anda pergi, namun jangan sampai tersesat. Tunggulah sekitar 30 menit sebelum melacak, agar buruan mendapat kesempatan untuk berbaring dan mati kehabisan darah. Jika langsung dikejar, biasanya buruan malah semakin lari entah kemana.

Leave a comment